Kneedown dan Body Position, Cornering Lesson from Trackday Subang
Pemirsa, mengisi waktu liburan panjang minggu kemarin, saya berkesempatan ikut acara Track Day di sirkuit Gery Mang Subang yang diadakan oleh kawan kawan FUers dari SSFC (Suzuki Satria F150 Club). Walau sadar diri sudah tak muda lagi, hehe, toh saya tak kuasa menahan keinginan untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Motivasinya simple aja, pertama itung-itung refreshing, melepas kebosanan dan kepenatan rutinitas sehari hari. Yang kedua ingin belajar melancarkan cornering dari kawan kawan yang sudah pandai mereng-mereng.
Jam 9 pagi, sirkuit baru dibuka. Setelah briefing sebentar tentang tata tertib latihan, saya pun segera berbaur dengan kawan kawan yang lain menyerbu masuk ke sirkuit. Dari sekitar 30an rider Satria FU yang ikut turun menjajal sirkuit, sebagian besar diantaranya baru pertama kalinya merasakan sirkuit, atau baru belajar mereng-mereng. Termasuk saya.
Maka dari itu, empu si belang (bro faris) yang saya anggap sudah ‘khatam’ cornering dan hafal seluk beluk sirkuit subang ditugaskan memimpin rombongan untuk warming up dulu 2-3 lap. Maksudnya supaya mempermudah para peserta mengenal dan beradaptasi dengan layout tikungan sirkuit. Selepas itu, bebas terserah. Semua peserta dipersilahkan sepuasnya menikmati dan mengeksplore setiap jengkal sirkuit permanen kebanggaan warga subang ini.
LESSON LEARNED BY ACCIDENT
I like Cornering, but i’m not good at it.
Sekian lama hanya doyan lurusan, saya harus akui bahwa saya termasuk orang yang paling ‘lambat belajar’ soal cornering dibandingkan rekan-rekan saya yang lain.
Sebut saja, sampai hari ini, saya masih juga belum kesampean ngerasain “kneedown” bro. Haduhhhh….padahal udah bertekad bulat lho waktu berangkat ke subang, pokoknya kali ini musti sukses Nidon perdana.
Ladalah, bukannya terkabul, yang ada malah saya nyuksruk gara gara terlalu maksa pengen gasruk dengkul ke aspal, hahaha. Mencoba menambah kecepatan saat mendekati tikungan R10, lalu menggantung badan lebih jauh lagi ke dalam tikungan, ehhhhh kok motor malah out, keluar dari jalur yang saya perkirakan. Kaget, motor didirikan, panic breaking, dannnn GUBRAK!. Sukses deh saya koprol guling guling di rumput campur batako. wkwkwk.
Mencoba menganalisis kesalahan yang dilakukan, saya pun lalu berdiskusi minta masukan dari kawan-kawan yang saya anggap lebih jago soal cornering. Salah satu masukannya adalah, body position (kita singkat saja BP atau Bopos) alias posisi badan saya saat menikung dinilai masih kurang tepat untuk kneedown. Hmmm….body position ya?. Sayang, waktu itu keburu hujan disubang. Saya pun tak berani mencoba turun lagi ke sirkuit untuk mempraktekkan saran dari kawan-kawan. Okelah, pikir saya saat itu, biar nanti dirumah saya coba menggali lagi informasi soal body position ini, dan akan mempraktekannya di lain kesempatan.
CORNERING = KNEEDOWN ??
Apakah cornering itu memang harus kneedown? Tentu tidak. Esensi cornering adalah tentang menangani tikungan dengan baik, masuk dan keluar tikungan secara efisien dan aman. Adapun kneedown atau ‘knee draging’ hanyalah satu aspek kecil dari teknik cornering. Karena menikung dengan baik tidak selalu harus merebahkan motor semiring-miringnya atau sampai dengkul nempel ke aspal (silahkan baca artikel sebelumnya tentang Panduan Cornering Dasar).
Waktu OMR FU SSFC disentul dulu, si blackpearl bisa aja tetep ngacir paling depan di setiap tikungan tanpa rebah, bahkan gak membuka kaki sedikitpun lho :D.
Tentu jangan dibandingkan dengan pro-racer atau pembalap beneran yg suka kita tonton di tv. Kneedown buat mereka bukan lagi hal aneh atau istimewa. Mereka sering memakai teknik kneedown secara natural, karena level kecepatan dan tipe tikungan yang memang menuntut mereka harus kneedown. Ada juga yg menyebutkan kneedown digunakan pembalap untuk mengukur seberapa jauh kemiringan motor (lean angle).
Kneedown for amateur is simply about fun, excitement, and it just looks cool!! π
Untuk ‘pleasure seeker’ alias rider yg menyukai mereng-mereng sebagai hobi belaka; kneedown adalah ‘ekstasi’ dari cornering itu sendiri. Sensasi menyenangkan yang jadi daya tarik dari kegiatan cornering.
Eksyen aja bro ! Kayaknya keren aja gitu keliatannya kalo bisa nidon ^_^. Coba aja perhatiin foto-foto rider pecinta cornering. Pose apa yang selalu jadi favorit atau bahkan jadi DP/foto profil para merengers? Pasti pose kneedown kan? hehehe…akuin aja dehhh π
Memang untuk sebagian orang, gaya menikung sambil nidon mungkin bisa saja dianggap lebay. Bener begitu? Gak juga sihh. Buat saya sih wajar wajar aja ngeliat orang menikung sambil nidon. Dengan catatan, dilakukan ditempat yang tepat dan menggunakan safety gear yg memadai. Lha saya juga pengen bisa kneedown seperti mereka, cuman sayang aja belon kesampean, hehe.
KONSEP BODY POSITION IN CORNERING
Sesuai masukan dari kawan-kawan waktu di sirkuit subang, katanya saya perlu memperbaiki posisi badan di tikungan jika memang ingin sukses mencicipi kneedown pertama saya. Oke, saya terima masukan itu. Tapi untuk bisa mengevaluasi dan mengkoreksi posisi badan sendiri, tentu saya perlu memahami dulu gambaran ideal body position itu seperti apa. Lanjut googling, tak sulit menemukan petunjuk tentang ini. Walau juga tak semua informasi di internet itu mudah dimengerti. Saya perlu mencerna dulu dari berbagai sumber, baru bisa menarik kesimpulan.
Dari semua referensi yang bisa saya temukan, saya lalu memilih beberapa panduan yg dirasa paling instruktif, logis, dan bisa diterapkan. Saya juga berfikir, ada baiknya bila info itu dishare lagi disini kepada pemirsa satria155.com. Siapa tau nanti ada masukan tambahan dari pembaca yang lebih pengalaman. Atau bisa saja berguna untuk sesama cornering newbies yang baru mulai belajar mereng-mereng seperti saya ini. Mohon digarisbawahi, bahwa apa yang saya tulis disini bukanlah untuk sok mengajari pembaca, hanya sekedar rangkuman referensi kneedown yang saya temukan dan tafsirkan sebagai bahan intropeksi dan evaluasi terhadap diri saya sendiri.
MACAM RAGAM GAYA MENIKUNG
Oke, untuk bisa nidon diperlukan posisi badan yang tepat. Itu kesimpulan awalnya. Tapi gimana sih sebenernya posisi badan yang tepat saat menikung? Karena kalau saya amati, temen-temen saya pun beda-beda bopos-nya saat nikung. Gak selalu sama, tapi toh semua tetap sukses dengkulnya bisa nyentuh aspal.
FOTO berbagai bopos kawan2 FUers SSFC on kneedown position di trackday Sirkuit Subang kemarin:
Jadi bopos yang tepat itu seperti apa?
Jawabannya ternyata memang gak eksak pemirsa. Setiap rider bisa saja mengadaptasi gaya menikung sesuai postur tubuh ataupun seleranya masing-masing. Misalnya seperti yang ditunjukan oleh gambar populer yang banyak ditemukan diberbagai forum cornering lovers, sebagai berikut:
Foto ilustrasi diatas menjelaskan tentang berbagai type Body position yang bisa diterapkan saat cornering. Semuanya bagus dan tak ada yang salah. Hanya saja setiap posisi memiliki karakteristik masing-masing terkait Perbedaan derajat kemiringan rider VS derajat kemiringan motor (lean angle) yang mempengaruhi center of gravity atau titik pusat keseimbangan di tikungan.
Singkatnya begini, saat kita mencoba merebah/menikung (anggap aja kekiri), ada dua gaya/kekuatan yang saling tarik menarik dan menciptakan titik keseimbangan motor sehingga motor bisa tetap berdiri. Yg pertama adalah gaya gravitasi yang menarik motor kebawah (kearah dalam tikungan). Yang kedua adalah gaya sentrifugal atau inertia yang menarik motor ke arah berlawanan (ke kanan/luar tikungan). Bayangkan saat kita jadi penumpang bis ugal-ugalan yang belok tajem ke kiri, badan kita justru seakan tertarik berlawanan dg arah tikungan kan? Nah itulah efek inertia atau centrifugal force.
Gaya sentrifugal semakin besar seiring kecepatan. Makanya semakin kenceng motor, semakin berat/susah direbahinnya. Semakin pelan motor semakin gampang dimiringin. Nah kalo pelan banget? ya gubrak jatoh ke tanah….karena gaya sentrifugalnya kurang, kalah sama gaya gravitasi, hehe. Makanya untuk bisa kneedown diperlukan speed yang cukup di tikungan, supaya gaya sentrifugal nya cukup unutuk menjaga motor bertahan gak ambruk di tikungan walau ‘ditarik’ bobot badan dan gravitasi.
Dari gambar body positioning diatas, ada prinsip penting yang bisa kita simpulkan yaitu:
1. Rider dan Motor merupakan satu kesatuan yang memiliki satu titik tengah keseimbangan (center of gravity). Saat menikung, posisi badan pengendara akan mempengaruhi titik keseimbangan keseluruhan
2. Posisi badan yang tegak/menjauh dari tikungan (contoh gbr no 2) secara otomatis akan memaksa motor menjadi lebih miring untuk mempertahankan titik tengah keseimbangan (center of gravity). Sebaliknya, posisi badan yang lebih turun/menggantung ke arah dalam tikungan (no 3) akan membuat motor lebih tegak untuk menyeimbangkan center of gravity. Bisa terlihat jelas dari perbandingan kemiringan motor pada gaya menikung NO 2 vs NO 3.
3. Posisi badan hanging off (badan lebih rendah/condong ketikungan) dianggap lebih aman dan menguntungkan karena membuat motor tidak terlalu miring. Motor yang lebih tegak membuat permukaan/tapak ban yang menempel dengan aspal masih banyak. Sehingga mengurangi resiko hilang grip/low side. Dalam situasi race, ini menguntungkan karena motor bisa digas/berakselerasi lebih awal saat mau keluar tikungan.
Ilustrasi lain yang lebih sederhana juga ditunjukan oleh foto berikut ini:
Keterangan Gambar.
- Style 1. : Disebut counter weight. Saat menikung, posisi rider justru menjauh dari tikungan. Badan duduk tegak, Motor yang didorong miring. Tangan dalam (tangan kiri) cenderung lurus dan kaku. Style ini kurang cocok untuk dipakai melibas tikungan dengan kecepatan tinggi. Beresiko tinggi ban tergelincir karena motor harus sangat miring bila ingin menambah kecepatan di tikungan.
- Style 2 : Kebalikan dari gaya pertama. Disini pengendara memasuki tikungan dimulai dengan dagu dan bahu yang dicondongkan ke arah dalam tikungan.
Pantat digeser sedikit saja keluar jok, dan mengalihkan sebagian bobot tubuh ke footstep dalam (kiri) sehingga siku tangan bisa lebih rileks. Gaya seperti ini cocok untuk dipergunakan sehari-hari saat menikung dijalanan biasa. Digambar ini disebut Upper Body Shift karena hanya pinggang keatas yang bergeser titik beratnya. Sebagian kalangan juga menyebut gaya ini sebagai Neutral Style. Saya sendiri juga termasuk pengguna gaya netral atau neutral style ini.
- Style 3 : Style ketiga disebut Full Body Shift karena si pengendara memanfaatkan perpindahan bobot badan keseluruhan secara optimal. Menggeser pantat keluar minimal 1 belahan bokong ada diluar jok, bahkan banyak yang FULL dua belahan bokong menggantung disamping jok (hanging off). Keseluruhan badan condong ke dalam tikungan, Kepala dan dan bahu condong dalam tikungan, siku tangan kiri ditekuk rileks, kaki dalam dibuka dan jinjit menekan footstep, kaki luar menjepit tangki. Dengan gaya ini, motor tak perlu terlalu miring. Motor bisa lebih tegak dan leluasa menambah kecepatan ditikungan karena traksi ban lebih banyak.
Style hanging off memang cocok untuk kondisi track (sirkuit aspal), tapi kurang bijaksana untuk dipakai menikung sehari-hari atau dijalanan umum. Bayangkan saat posisi badan menggantung begini, tiba tiba ada bahaya mendadak di tengah tikungan entah itu angkot berhenti mendadak, kucing lewat, atau lobang jalanan. Rider lebih lambat bereaksi atau bermanuver karena posisi badan yang menggantung. Gawattt pemirsa…
MENGGANTUNG TAK SEKEDAR MENGGANTUNG
Oke, berdasarkan penjelasan gambar ilustrasi diatas, saya pun bisa mengambil kesimpulan sementara, bahwa posisi terbaik untuk kneedown adalah hanging off position. Tapi saya belum puas dengan kesimpulan ini. Karena saat mencoba posisi menggantung seperti ini rasanya kok kurang nyaman ya. Juga bila melihat pose-pose kneedown kawan-kawan, gak selalu sama cara gantung badannya.
Mencoba menggali lebih detail lagi, banyak pelajaran baru yg berharga buat saya yg newbie ini. Bahwa ternyata sekedar mengeluarkan pantat dari jok saja belum berarti sudah benar. Beberapa referensi mengatakan, yg perlu diperhatikan adalah posisi badan dari pantat sampai kepala harus diusahakan minimal pararel alias segaris dengan motor (FIG 1). Lebih baik lagi bila garis badan bisa lebih condong ke tikungan dibanding motor.
Jadi bukan hanya pantatnya saja.
Sering ditemui, rider menggantung pantat tapi tubuh bagian atas tegak ditengah central line motor. Kalau ditarik garis imajiner, garis tubuh dari pantat ke kepala terlihat menyilang /berlawanan dengan garis motor. Posisi yang menyilang ini disebut Crossed Up atau Twisted. Posisi crossed up terlihat tidak natural, membuat pinggul menjauh dari tikungan, kepala sulit diputar, dan tangan sulit rileks karena jadi tumpuan di setang.
Contoh ilustrasi dari posisi Crossed Up atau menyilang ini bisa dilihat di foto berikut:
Pada gambar diatas, lebih dari setengah belahan bokong memang sudah keluar dari jok. Tapi garis tubuh bagian atas seperti berputar berlawanan (twisted) dengan garis posisi motor.
Untuk mensiasati supaya posisi upper body tidak menyilang, tips yang dianjurkan adalah dengan memvisualisasikan seakan akan kita ingin berkaca pada spion arah tikungan (istilahnya ‘kissing the mirror’). Dengan begitu, posisi badan bisa lebih ideal. Garis centerline tubuh pengendara dari bokong sampai kepala berada disamping dalam garis centerline motor. Seperti yang nampak berikut ini:
Ilustrasi lebih sempurna ditunjukan foto para Pro racer atau pembalap beneran, yang bahkan dengan kemiringan motor yg extrem (max lean angle) tapi mampu menjaga tubuh tetap pararel dibagian dalam garis centerline motor. Uedann..
Sebagai pelengkap, simak juga video presentasi dibawah ini. Saya pilihkan dari youtube karena saya nilai komplit dan mudah dicerna. Merangkum konsep body positioning ideal dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat hanging off the bike:
BODY POSITION MOTOR SPORT (BERTANGKI) VS MOTOR BEBEK
Rasa penasaran masih terselip di hati saya. Karena panduan yang ada semuanya merujuk pada motor sport alias motor batangan alias bertangki, bahkan seringnya moge. Saya tak menemukan satupun penjelasan yang instruktif mengenai body position di motor bebek.
Cukup mengherankan, karena dalam asumsi saya, pasti ada perbedaan karakter motor sport dan bebek. Sebut saja misalnya bobot motor bebek yg lebih ringan dan tapak ban yang lebih kecil. Tentu tenaga yang dibutuhkan untuk merebahkan motor bebek juga tak sebesar motor sport. Lalu tiadanya tangki di motor bebek. Padahal di motor sport, kaki luar jadi tumpuan utama beban saat hanging off dengan cara menjepitkan kaki luar ke badan tangki.
Jadi apakah sama atau beda antara bopos motor sport & motor bebek?
Entahlah, semestinya secara garis besar sama saja. Tapi mungkin gak bisa sama persis kalau dibandingkan posisi badannya. Jika memperhatikan seksama, bopos pembalap kelas bebek banyak kok yang posisi badannya tidak inline dengan motor, cenderung twisted / crossed up malah. Apakah mungkin memang motor bebek lebih enak dibawa nikung dengan gaya begitu. Who knows?. Tapi jika melihat ciri-ciri bopos ideal di motor sport, ada juga sih yang sesuai dengan ciri-ciri ideal di motor sport. Seperti ditunjukan foto pembalap kawasaki dibawah ini:
Body position seperti ini sesuai dengan ciri-ciri yang dijelaskan di motor sport. Antara lain:
- Pantat keluar dari jok, tapi tetap terlihat natural. Bukan ‘gelantungan’ dimotor.
- Paha dibuka, tumpuan kaki dalam dipusatkan di bagian depan telapak kaki (jinjit).
- Garis badan sejajar dari bokong sampai kepala, lebih condong ke tikungan dibanding garis centerline motor.
- Siku tangan bagian dalam rileks ditekuk, mengontrol steering.
- Pandangan jauh kedalam tikungan (seperti mau ngaca di spion, kissing the mirror)
TIME TO PRACTICE, A LOT OF PRACTICES
Nah pemirsa, dengan sekian banyak panduan yang dipaparkan diatas, saya rasa cukuplah sebagai bekal menuju nidon pertama saya. Dengan memahami konsep idealnya, saya yakin akan lebih mudah saat tiba waktunya mempraktekkan on the track. Sekedar paham konsepnya kalau tidak dibarengi latihan praktek ya sama aja booong. hehe. Because knowing is something, but ‘doing’ is another thing.
Orang bilang ‘practice makes perfect‘, cara terbaik untuk belajar adalah dengan melakukannya sesering mungkin. Demikian juga dengan cornering. Do it often, and you will be good at it. Tak mudah memang buat saya mencari waktu dan tempat untuk sering-sering berlatih. But i’ll make it happen eventually.
Siapa tau, suatu hari nanti bisa menikmati sensasi kneedown dengan senatural dan senikmat suhu si belang yang satu ini : π
Last Pic. Bro Faris empu si Belang berpose kneedown + handsdown
Happy cornering,
Satria155
nice…tp batok down nya jangan depan gw mulu yaaa…stress nih wkwkwkwk.
nice…tp batok down nya jangan depan gw mulu yaaa…stress nih wkwkwkwk.
nice…tp batok down nya jangan depan gw mulu yaaa…stress nih wkwkwkwk.
foto yg terakhir keren, hehehe.
foto yg terakhir keren, hehehe.
foto yg terakhir keren, hehehe.
kereeeen….
kapan yah saya bisa seperti ituh…
ganti dulu pake ban traktor koh
mahal koh… enakan balap murah meriah di bawah patung doyong…
modal minim yang penting spido ada angka 1, 6 ama 0…
sisa2 nya ketawa2 riang gembira…. :v
ban traktor emang mahal koh….
traktor nya lebih mahal lagi…
wakakak
Polee Ssfc Nolnollima ban traktor emang mahal kohβ¦.
traktor nya lebih mahal lagiβ¦
wakaka
masih koh balap karung di bawah patung doyong?
kangen juga nih adu tiarap di jok…xixix
Inviet om..
2861E14C
yah kangen juga nyubang…pas acara SSFC kemaren ane lagi di cirebon π
btw padahal cobain riding di wet tracknya subang mas, lumayan sekalian ngelatih feeling buat bukaan gas sama limit grip tanpa harus kenceng2, IMHO..hehehe
http://www.youtube.com/watch?v=iukbxlBz134
mantapp…..kapan kapan lah bro mereng bareng…sekalian ajarin ane biar lebih lancar corneringnya…
belon berani nyoba wet track..lha trek kering aja masih sering out saya…hehe :malus
wah kalo ngajarin ane ilmunya masih newbie juga mas, ga terlalu serius kalo maen kesana…just for fun sambil belajar dikit2 sama suhu2 yang lagi pada latian juga.hehehe. dulu juga pas track day pertama ane cuman ngapalin line aja…baru pas trackday kedua belajar ngatur body positioning, kebetulan pas sorenya ujan…sekalian nyobain wet track..lumayan juga buat ngasah feeling terutama bukaan gas sama grip ban, track day berikutnya basah/kering jadi kerasa lebih relax nge-handle motornya π
cornering musti make putstep ya om biar ga ke gasruk aspalnya heheh π salamm spuyer blar…blar…blarrr
kalo gak pake putstep, kakinya mau disimpen dimanaa?
π
putstep racing maksudnya om π hihii blarr blarr blarrr
harus make putstep racing gitu ya, heheh nda tau soale omm π
gak wajib sih..tapi kalo saya emang enaknya pake footstep underbone. terasa lebih rileks posisi kaki dan badan. gak takut gasruk step jg. π
ok sepp thx om gum heheh π
tapi katanya juga harus ganti engkol starter ya biar bisa ngengkol? π
kalo pake yg murah seperti a*rs itu gapapa? hehehh (gakuat beli n*i/yos**mu*a) heheee
iya, bisa pake engkolan GL atau ninja
gak masalah AHRS. ane juga pernah pake ahrs 50ribuan, π
enak enak aja
Artikel Bagus bro.. Cbr250 saya pake bt-45 sampai grip habis.. Tapi blm knee down krn belum Ada kneepad..
Btw tulisan masbro bagus herannya koq malah sepi Ya… Keep posting ya
Mantap bro, semoga cepat terlaksana kneedown pertamanya. Orang bilang, first kneedown feels like the first sex. Haha.
yah beginilah kalo blog nubih bro, kurang keexpose, π
Artikel ini memang baru seminggu terbit. bro Benny adalah pembaca ke 714 artikel kneedown ini. Hehe….
Btw, thx udah mampir ya mas bro.
Keep coming here anytime..
Mantap bro, semoga cepat terlaksana kneedown pertamanya. Orang bilang, first kneedown feels like the first sex. Haha.
yah beginilah kalo blog nubih bro, kurang keexpose,
Artikel ini memang baru seminggu terbit. bro Benny adalah pembaca ke 714 artikel kneedown ini. Heheβ¦.
Btw, thx udah mampir ya mas bro.
Keep coming here anytime..
Artikel Bagus bro.. Cbr250 saya pake bt-45 sampai grip habis.. Tapi blm knee down krn belum Ada kneepad..
Btw tulisan masbro bagus herannya koq malah sepi Ya… Keep posting ya
Mantap bro, semoga cepat terlaksana kneedown pertamanya. Orang bilang, first kneedown feels like the first sex. Haha.
yah beginilah kalo blog nubih bro, kurang keexpose,
Artikel ini memang baru seminggu terbit. bro Benny adalah pembaca ke 714 artikel kneedown ini. Heheβ¦.
Btw, thx udah mampir ya mas bro.
Keep coming here anytime..
Artikel Bagus bro.. Cbr250 saya pake bt-45 sampai grip habis.. Tapi blm knee down krn belum Ada kneepad..
Btw tulisan masbro bagus herannya koq malah sepi Ya… Keep posting ya
Mantap bro, semoga cepat terlaksana kneedown pertamanya. Orang bilang, first kneedown feels like the first sex. Haha.
yah beginilah kalo blog nubih bro, kurang keexpose,
Artikel ini memang baru seminggu terbit. bro Benny adalah pembaca ke 714 artikel kneedown ini. Heheβ¦.
Btw, thx udah mampir ya mas bro.
Keep coming here anytime..
ok sep om gum, genjotan berapa harga ya ? hehehe
kalo ahrs disini 150rb hehehh genjotannya berapa harga ya kira2 wehehe π
reply yg diatas gabisa dibales lg om π
ahrs ane beli seken…jadi 50ribuan..xixi
genjotan gl 60 ribuan kalo gak salah. kalo ori ninja muahal…bisa 200an.
ok thx banget om, ane beli yg GL aja deh yg ada karetnya wakakak
ahrs aja deh hihii π
salam dari demak kota wali, kapan2 kesini om hheheh π
thx om gum salam spuyer blarrr blarrr blarrrr :p
wow demak, Okeee brow, salam bwt walikota demak
*apaaa lagi?
Xixi
tau deh mo nambah apalagi wakaka, nyicil beli genjot GL duluuuu π
Kebetulan lagi googling tutorial cornering, eh nyasar ke blognya Om Pahla. Bener om, cornering itu sebenernya ngga harus kenceng atau harus nidon. Yang penting tekniknya bener dulu :D. Oh iya om, ada beberapa yang mau saya tanya, mungkin Om Pahla bisa ngasih pencerahan π
1. Buat pemula, apa aja ya om yang harus diubah biar enak buat belajar cornering? Sekarang motor saya masih 100% standar
2. Bisa ngga om nidon pake footstep standar? Soalnya footstep bonceng saya bukan model gantung kaya di fu, kalo pake underbone harus dicopot kayanya footstep boncengnya
3. Kalo misalnya pas latihan footstepnya gasruk ke aspal, biasanya motornya langsung nyusruk ngga om? Di bayangan saya kalo footstepnya kena aspal biasanya langsung jatoh motornya
Itu aja dulu om, makasih banyak buat pencerahannya.
Sekalian nitip link ya om π
http://spokewheellovers.wordpress.com/2013/04/06/have-fun-in-the-worst-condition-why-not/
mbah google emang baik sama saya. π
saya juga masih pemula dalam cornering mas. baru mulai belajar beberapa bulan belakangan ini.
1. paling ban aja mas. Ban yang bagus akan meningkatkan rasa aman dan kepercayaan diri saat menikung. Saya pakai ukuran 80/90 depan belakang kalau di FU. Kalo bisa pake yg soft compound lebih bagus.
2. Hmm…sulit saya jawab. lha saya aja belum berhasil kneedown, padahal udah footstep underbone. π Mestinya sih bisa ya (kalo yg jago :D), karena kneedown kan lebih ke posisi badan yang hanging off, bukan motor yang dipaksa semiring mungkin. Boleh cek gambar gambar di mbah google, keyword Kneedown, ada beberapa foto orang kneedown dengan footstep standar. http://forums.sv650.org/showthread.php?p=1629013
3. saya gak bisa jawab yang ini; belum pernah lihat dan gak mau ngalamin. haha.
maap baru bales Om Pahla,sinyal lagi langka banget disini #curcol
Jadi cuma ban aja ya? Kalo soft compound dipake harian ngga kenapa2 tuh om? soalnya rata-rata AFAIK ban soft compound alurnya dikit banget, takut aquaplanning kalo pas hujan
soft compound dipake harian gak masalah….misalnya fdr XR/XT ulirnya cukup kok bwt melibas genangan air.
saya malah pake tipe kering nya fdr 57, botak,,haha.
Tapi saya prefer ke MP27 dulu aja, udah liat reviewnya di kaskus. Katanya tetep enak kok buat basah, hehe π
Thanks pencerahannya Om Pahla, btw baru ngeh saya MP57 ada yang 80/90. kirain paling kecil 90 π
eh maap. saya jg pake MP27, bukan 57 π
waduh.. ada tekniknya juga…
serem klo pake fu merenk2 meski pake ban gede :malus.
*klo pake motor yg ada tangki-nya sih mayan enak (tambleg) π
waduh.. ada tekniknya juga…
serem klo pake fu merenk2 meski pake ban gede :malus.
*klo pake motor yg ada tangki-nya sih mayan enak (tambleg) π
good
good
om, mau nany, ada gak footstep ub yg gak bengkok kalau motor jatuh? punya ane udah 2 kali jatuh 2 kali benerin pijakan kaki nya…
om, mau nany, ada gak footstep ub yg gak bengkok kalau motor jatuh? punya ane udah 2 kali jatuh 2 kali benerin pijakan kaki nya…
om, mau nany, ada gak footstep ub yg gak bengkok kalau motor jatuh? punya ane udah 2 kali jatuh 2 kali benerin pijakan kaki nya…
Wah tulisannya ber manfaat banget om bro,,saya coba sarannya deh .
Selama ini saya latihan (baru 1 bulan sih tapi tiap hari) ban depan belakang selalu slip .
Mohon pencerahannya om .
Salam mereng mereng dari bekasi om ΓΡOoΒΊΒ°ΛΛΒ°. ..
:d
josssss…. besok praktek…
Trim's .. Tp btw nikung kekiri buat gw lbh mudah karena kaki kanan menekan foot step sambil ngerem' kaki kiri bisa jinjit karena lbh bebas. Kekanan lbh ribet dan kurang ideal' sebab memesti injak rem. motor ane underbone.
mantap
ini mah artikel racun xixixiixxix
emang doyannya diracunin…xixi
anjiiirr udah lama ga nyimak, sekalinya baca langsung ngakak liat foto mimin lagi nikung. Piss
Gue setuju bro nidon efek natural aja ga menjamin kualitas seseorang nikung. Buseet
Jadi ceritanya gini, setelah pensiun dari liaran pake FU, gue putusin ikut road race matic FFA sd 250cc. Sama kaya mimin, blm ngerasain yg namanya nidon. Tapi Alhamdulillah, 9 kali turun gue 5 kali podium, paling tinggi cuma podium 3 kl ga salah dari 20an starter. Pertama turun cuma dapet ke 7, sisanya mesin trouble yg paling parah terakhir stang seher sampe tembus nusuk dinamo starter FU (yg dipake di Mio 2009. Skrg jadi pensiun deh, 3 taun yg lalu ngambil FU lagi sampe skrg (dulu sebelum ngambil FU lagi sempet nyimak satria155).
Saking ga pernah nidonnya mekanik gue sampe bilang “sleding pet nya copot aja, ga bakal kepake ini” tapi akhirnya sleding pet gue lecet juga min. (Gara2 nyusruk maksain nidon)
Setelah dipikir2 mungkin postur gue yg ga mendukung, badan tinggi kaki pendek.
Waahh nemu artikel mantap nih.. ^_^
ane user Yamaha R15, sering coba utk cornering, cuma skali waktu, pas Rolling city, melintir ala GP di terowongan puteran balik Giant bekasi gara2 mau ngindarin Oli/solar yg tercecer di puteran situ….alhasil sampe sekarang agak takut coba cornering lg, krn kondisi motor gak terlalu kondusif utk cornering (segitiganya kena)..
tapi ane tetep penasaran mau nyoba lagi krn tiap mau rolling/touring di bully lemah..hahahaha
lg iseng, tau2 nemu artikel ini…mantap..!!!! bikin semangat lg buat nyobain cornering alias mereng2…wwkwkwkwkw..
utk om mimin, makasih banget ya artikelnya…mencerahkan sekali… ^_^
Coba agan2 search tips nya dari pak haji dyan dilato.
Yg ane simpulin dari salah satu tips yg beliau kasih, sebenernya cornering itu bukan diliat dari knee down nya aja, tapi yg paling panting elbow down. (Bener itu tips yg di atas yg gaya ngaca ke spion).
Gaya knee down itu gaya lama, gan. Coba liat rider motoGP contohnya, perhatikan posisi tangan-sikutnya. Rider motogp skrg jg kena marah kalo lutut lebih turun dari pada sikut. (Itu kata pak haji dyan dilato yg ane liat di youtube)
Ane jg rider fu gan, sama2 lagi belajar, hehe, ane jg coba menerapkan tips yg dari beliau kasih, tp nyoba sensasi di motor bebek. Hehe..
wahh..dapet artikel yahud nih.. thanks admin.
saya owner R25 Jogja.. sy juga hobi cornering.. tp kadang suka kebablasan pdhal udah ngerasa bener line nya. kmren sy saat nyoba corner kanan, jatuh dan yg aneh..malah patah bahu yg kiri krna guling2.. dan smp skarang agak takut mau corneringan lagi. hehehe
Pembahasannya keren abis om!! Keep cornering yah om…. Ijin shareβΊ
Belajar kneedown masih belom dapet wkwkkw
Dari awal make Scorpio ban 90/80 eh yang abis malah step nya gasruk Mulu wlwkwkwk
Sekarang udah di buat model Supermoto tapi tetep aja pas ketemu tikungan maunya mereng – mereng walau motor tinggi wlwkwkwk
Kalo ada tip&trick untuk motor jangkung ya kira” sekarang jangkung KLX Bf untuk cornerimg biar bisa nidon om hehehe
Thanks bacaan yang gak bikin bosen πποΈππ